Tiongkok melaporkan surplus perdagangan yang jauh melampaui prediksi pada bulan November, ini terjadi akibat peningkatan tajam pada ekspor dan pertumbuhan impor yang moderat. Menurut data resmi, surplus mencapai $111,68 miliar, jauh melampaui prediksi konsenseus sebesar $100,20 miliar dan di atas level bulan Oktober sebesar $90,07 miliar.

Ekspor mengalami lonjakan sebesar 5,9% secara tahunan, sepenuhnya mengimbangi penurunan 1,1% pada bulan Oktober dan melampaui ekspektasi analis yang hanya memprediksi peningkatan 3,8%. Sebaliknya, impor hanya mengalami lonjakan 1,9% jauh di bawah prediksi 3%, ini menunjukkan bahwa permintaan domestik tetap lemah dan jelas merespons stimulus ekonomi makro dengan lebih lambat.

Ekspor yang kuat sebagia besar mencerminkan kondisi perdagangan global yang membaik dan gencatan senjata tarif baru-baru ini dengan Amerika Serikat yang memungkinkan eksportir Tiongkok untuk mendapatkan kembali sebagian pangsa pasar mereka yang hilang di luar negeri. Surplus yang kuat ini memberikan dukungan tambahan bagi pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk jangka pendek. Namun, impor yang lesu menandakan bahwa tantangan terkait konsumsi dan investasi masih belum terselesaikan dan dapat membatasi keberlanjutan pemulihan seandainya lingkungan eksternal kembali menjadi kurang menguntungkan.